Melki Laka Lena Tampil Berbusana Adat Manggarai di Istana Negara

waktu baca 5 menit
Sabtu, 17 Agu 2024 10:18 0 342 Ronis Natom

KUPANG, TIMES Nusa Tenggara Timur| Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena tampil memukau mengenakan busana adat Manggarai ketika mengikuti Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 79 di Istana Negara, Sabtu (17/8/2024).

Calon Gubernur NTT itu, memakai busana adat Manggarai sebagai bentuk komitmennya untuk terus mempromosikan dan memperkenalkan budaya NTT di Tingkat Nasional, bahkan Internasional.

Salah satu tokoh Manggarai Adrianus Jehamat memberikan apresiasi kepada Melki Laka Lena. Dalam sebuah koemantarnya, Adrianus menulis,

“Reba Kraeng Melki. Pendekatan budaya itu sangat dahsyat dampaknya. Bagi kami orang Manggarai, saat seseorang mengenakan pakaian adat, itu terasa yang bersangkutan sudah menjadi bagian dari kami orang Manggarai. Yang menyaksikan Kraeng Melki mengenakan pakaian adat Manggarai secara lengkap ini bukan hanya orang Manggarai yang masih hidup, tetapi juga para leluhur dimana Kraeng Melki diterima secara adat dan dikenakan pakaian adat ini,” tulis Adrianus Jehamat.

Kepada Melki Laka Lena, Adrianus mengatakan, ada konsekuensi yang suka atau tidak suka harus dipikul Melki Laka Lena.

“Terutama atas apa yang telah menjadi komitmen Kraeng Melki dihadapan warga setempat, mesti dijalankan atau dipenuhi. Jika tidak maka para leluhur yang akan menagihnya,” ujar Adrianus.

“Demikian juga selama Kraeng Melki melintasi bumi Manggarai mulai dari Jembatan Wae Mokel perbatasan antara Ngada dan Manggarai Raya hingga Selat Sape, perbatasan Manggarai dengan Bima NTB, maka tak ada siapapun yang berani menganggu keamanan dan keselamatan jiwa dan raga Kraeng Melki. Sebab para leluhur di Manggarai yang akan melindungi Kraeng Melki dari segala yang jahat. Situlah arti penting penggunaan pakaian adat Manggarai oleh Kraeng Melki,” katanya.

Dikataknnya, percaya atau tidak, ada misteri budaya dibalik pakaian adat Manggarai, dan budaya manapun di Kepulauan Flores, NTT, dan Indonesia bahkan dunia.

Baca Juga  Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?

“So, jangan main-main dengan pakaian adat. Sebutan “Kraeng ” untuk Pak Melki Laka Lena sehingga menjadi “Kraeng Melki” tu merupakan bentuk penghargaan sekaligus penghormatan tertinggi dalam budaya Manggarai sekaligus sebagai tanda “ikatan” atau “pemetraian” secara adat antara Kraeng Melki dengan para Kraeng seluruhnya di Bumi Manggarai mulai dari Wae Mokel hingga selat Sape. Saat seseorang sudah disapa atau disebut Kraeng, itu artinya dalam diri yang bersangkutan, hampir pasti penuh den gan berbagai hal positif. Dan, tidak saja patut dihormati tapi juga diteladani layaknya seorang pemimpi. Sehingga tidaklah mudah untuk mendapatkan sebutan ” Kraeng ” dimata orang Manggarai. Sekali seseorang sudah disebut Kraeng oleh sesama, itu suatu penghormatan yang sangat tinggi, dan tak seorangpun berani berbuat kasar pada seseorang yang sudah disebut Kraeng,” pungkas Adrianus.

Senada, Tokoh Muda Manggarai, Fhan Nafry mengaku bangga, karena busana adat khas daerah Manggarai bisa tampil di acara nasional yang bergengsi tersebut.

“Apalagi busana itu dikenakan oleh salah satu tokoh hebat dan putra terbaik NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena,” ujar Nafry kepada wartawan melalui pesan WhatsApp.

Menurunya, penampilan Laka Lena tidak hanya menunjukan kebanggaan budaya, tetapi juga integritas dan komitmennya untuk mempromosikan, dan melestarikan budaya NTT di tingkat nasional maupun internasional.

“Ini menjadi bukti bahwa abang Melki mempunyai integritas, dan komitmen untuk menjaga, merawat dan memperkenalkan budaya NTT ke level nasional bahkan internasional. Bukan hanya omon-omon saja,” ujarnya.

Untuk diketahui, busana yang digunakan Melki Laka Lena terdiri dari beberapa item yang merupakan produk dari pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal NTT. Topi yang dikenakan Melki adalah hasil karya UMKM dari Desa Watu Panggal, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat.

Sedangkan kain songket yang dipilih merupakan produk dari UMKM Kajong Reo, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sementara selendang yang digunakan merupakan hasil karya intelektual dari UMKM Kecamatan Lamabaleda, Kabupaten Manggarai Timur.

Baca Juga  Banjir Gorontalo; Ribuan Jiwa Mengungsi, Save The Children Siapkan Bantuan Untuk Anak-Anak dan Keluarga

Penghormatan Melki Laka Lena untuk Kontribusi Manggarai.

Menurut Melki Laka Lena, berbusana adat Manggarai adalah bentuk penghormatan.

“Manggarai adalah salah satu daerah di Nusa Tenggara Timur yang memiliki jumlah penduduk yang besar, memiliki pengaruh dan juga memiliki kontribusi yang besar bagi NTT, juga di level nasional bahkan banyak juga biarwati, imam suster, burder dan tokoh-tokoh lain yang berkiprah di kancah internasional. Saya ini memberikan penghormatan akan kontribusi besar yang diberikan oleh Manggarai,” ujar Melki Laka Lena.

Tidak hanya itu, mengenakan busana adat Manggarai dalam momentum bersejarah itu sebagai penghargaan juga terhadap Seminari Kisol.

“Tempat di mana saya pernah bersekolah dulu di SMP Seminari Kisol. Sehingga saya menggunakan pakaian adat ataupun kain tenun dari Manggarai ini, bagian dari saya ingin memberikan penghormatan terhadap berbagi hal tersebut di atas,” katanya.

Ketua Golkar NTT yang juga calon Gubernur NTT ini mengaku senang dan bangga bisa mengenakan pakaian adat dari Manggarai.

“Semoga dengan mengenakan pakaian ini kita semua selalu menghargai kekhasan daerah kita masing – masing. Kekhasan daerah NTT, saya selalu tampilkan di berbagai forum baik tingkat NTT maupun di tingkat nasional bahkan internasional. Saya selalu mendiplomasikan kain tenun NTT di berbagai forum internasional. Tentu kami kenakan dalam upacara kenegaraan,” katanya.

Melki Laka Lena mengatakan, banyak kerabatnya dari berbagai daerah di Indonesia memberikan apresiasi.

“Tadi dengan rasa bangga dan juga apresiasi dari teman – teman saya dari Jawa, Sumatra, Kalimantan terhadap kain adat Manggarai yang saya kenakan hari ini. Terima kasih buat kita semua yang merayakan HUT RI hari ini. Kita teruskan perjuangan para pejuang kemerdekaan dan semoga dalam HUT RI tahun ini kita semakin berkontribusi untuk membangun lingkungan sekitar kita. Ayo Bangun NTT, Ayo Bangun Indonesia,” tukasnya.***

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA