 Penyerahan kontainer sampah/foto:ist
Penyerahan kontainer sampah/foto:istKota Kupang, TIMESNTT.COM-Sekolah di Kota Kupang kontainer sampah bagi pemerintah Kota Kupang dalam rangka mendukung program kebersihan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami kemudian hadir pada acara penyerahan kontainer sampah oleh Wali Kota Kupang, Cristian Widodo, kepada 10 lurah se-Kota Kupang, Selasa 1 Juli 2025.
Kadis Dumuliahi menjelaskan bahwa sumbangan 11 unit kontainer tersebut merupakan hasil kontribusi dari 14 sekolah negeri di Kota Kupang, yakni 11 SMP dan 3 SD.
Kadis Dumuliahi, menyebut langkah ini sebagai wujud kepedulian dunia pendidikan terhadap program prioritas Pemerintah Kota Kupang, yaitu mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari sampah.
“Ini bukan hanya soal kontainer, tapi tentang kesadaran kolektif bahwa sekolah memiliki peran penting dalam membangun budaya bersih sejak dini.
“Melalui dukungan ini, kami ingin menunjukkan bahwa sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga tempat menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan,” ujar Dumuliahi Djami.
Kontainer yang disumbangkan tersebut, menurutnya, akan ditempatkan di RT-RT yang berdekatan dengan sekolah, guna memudahkan pembuangan sampah dari lingkungan sekolah.
Selanjutnya, pengangkutan sampah akan dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Sampah di tingkat kelurahan.
Sementara itu, Wali Kota Kupang, dr. Cristian Widodo, menyampaikan rasa bangganya atas partisipasi aktif dunia pendidikan dalam mendukung pengelolaan sampah di Kota Kupang.
Ia menyebut bahwa penyerahan ini menjadi simbol kuat bahwa penanganan sampah bukanlah tanggung jawab pemerintah semata.
“Sejak awal saya katakan, masalah sampah harus kita tangani bersama. Hari ini kita melihat buktinya. Terima kasih untuk semua kepala sekolah, orangtua murid, dan masyarakat yang telah terlibat dalam gerakan mulia ini,” ucap Wali Kota.
Ia menambahkan bahwa langkah kecil ini merupakan bagian dari strategi besar Kota Kupang dalam mewujudkan pengelolaan lingkungan yang partisipatif.
“Kota ini hanya bisa bersih kalau semua warganya ikut merasa memiliki,” tegasnya.
Penyerahan kontainer ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi bukti nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari ruang kelas, dari satu ide kecil yang dijalankan bersama.*az
| 
 | 

Stop Copas!!
Tidak ada komentar