WhatsApp Channel Banner

Laporan Dugaan Manipulasi Data Dapodik, Sejumlah Sekolah di Bawah Yayasan Tunas Timur Merasa Dirugikan

waktu baca 2 menit
Senin, 19 Mei 2025 02:15 249 FBL

Tambolaka, TIMESNTT.COM | Sejumlah sekolah dasar di bawah naungan Yayasan Tunas Timur dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Waikabubak atas dugaan penggelembungan data pokok pendidikan (dapodik). Laporan masyarakat ini memicu kekhawatiran di kalangan sekolah, terlebih menjelang tahun ajaran baru.

Beberapa pihak sekolah mengaku dirugikan atas dugaan laporan manipulasi data dapodik tersebut, terutama karena saat ini tengah memasuki masa penerimaan siswa baru. Kebenaran data dapodik menjadi hal krusial dalam perencanaan kuota, distribusi bantuan, hingga perhitungan alokasi guru.

Namun, dugaan tersebut dibantah oleh SMK Kanelu, salah satu sekolah kejuruan yang juga berada di bawah Yayasan Tunas Timur. Kepala SMK Kanelu, Obed Kadege Bulu, menegaskan bahwa sekolah yang dipimpinnya tidak pernah melakukan manipulasi data.

Baca Juga  Nekat Kuliah demi Tanah Kelahiran, Melkianus Tamo Ama Bangun Sekolah Sendiri di Sumba  

“Kami tidak memiliki masalah dengan pihak yayasan maupun dinas pendidikan. Informasi tentang penggelembungan data dapodik itu tidak benar. Sekolah kami justru terbuka dan selalu diawasi secara rutin oleh Korwas SMA dan SMK,” ujar Obed saat ditemui, Senin (19/5/2025).

SMK Kanelu saat ini tercatat memiliki 238 siswa aktif dalam sistem dapodik. Tahun ini, sebanyak 70 siswa kelas XII telah menyelesaikan pendidikan dan dinyatakan lulus. Sekolah ini memiliki tiga jurusan utama, yakni Keperawatan, Pembangunan, dan Otomotif.

Obed menambahkan, pengawasan yang ketat dari koordinator pengawas (Korwas) justru menjadi sarana positif untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya. Ia berharap polemik ini tidak mengganggu proses penerimaan siswa baru yang tengah disiapkan.

Baca Juga  Kepala SD Solid Bantah Manipulasi Data Dapodik dan Tegaskan Sekolahnya Selalu Terima Dana BOS

Hingga kini, pihak Kejaksaan Negeri Waikabubak belum memberikan keterangan resmi terkait laporan tersebut. Sementara itu, Dinas Pendidikan Sumba Barat Daya diminta segera melakukan klarifikasi dan penelusuran untuk memastikan validitas data dan menjaga kepercayaan masyarakat.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin redaksi TIMES NTT.

FBL

Pemimpin Redaksi Times Nusa Tenggara Timur

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA

    Stop Copas!!