WhatsApp Channel Banner

Kelompok Rentan Audiensi dengan DPRD NTT

waktu baca 2 menit
Rabu, 11 Jun 2025 03:46 157 Times NTT

Kupang, TIMESNTT.COMForum Musik Keren (Forum Musrembang Inklusi Kelompok Rentan) menggelar audiensi dengan Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Emilia Julia Nomleni dan Ketua Komisi IV DPRD NTT Yadin Pua Rake serta Anggota DPRD NTT Fraksi PKB Ana Waha Kolin, Rabu 11 Juni 2025.
Sebagai koordinator komunitas rentan, Frederika Taduhunu mengatakan jika kelompok rentan tersebut sudah terbentuk dan memiliki perda.
Kehadiran mereka di Kantor DPRD NTT merupakan bagian dari upaya untuk mengantarkan aspirasi kelompok rentan.
“Mereka sudah memasukan poin-poin aspirasi saat musrembang beberapa waktu lalu. Jadi mereka sekarang juga mengantarkan ke DPRD,” ujar Frederika.
Audiensi yang dilakukan disambut baik oleh beberapa Anggota DPR NTT.
Anggota Fraksi PKB DPRD NTT Ana Waha Kolin menyambut baik kehadiran kelompok rentan.
“Kami sangat bangga mereka bisa sampai di gedung ini. Kaum disabilitas adalah bagian dari warga negara. Para disabilitas itu pembayar pajak yang taat. Saya berharap ke depan kebijakan harus berpihak ke mereka,” kata An.
Ia berharap agar berbagai kebutuhan kelompok rentan bisa diakomodir oleh pemerintah.
“Kalau ada alat yang dibutuhkan oleh teman-teman untuk dapat akses yang baik bagi disabilitas. Sebagai Anggota DPRD saya bangga sekali,” ujar Anggota Fraksi PKB NTT itu.
Ketua Komisi IV DPRD NTT Yadin Pua Rake juga menyampaikan hal yang sama.
Anggota Fraksi Gerindra itu mengatakan akan berdiskusi dengan mitra Komisi IV terkait dengan perhatian untuk kelompok rentan.
“Saya akan berusaha untuk mencari ruang misalnya akan mengkondisikan mereka di program BPJS Ketenagakerjaan,”
“Saya minta nanti data-data mereka disampaikan ke saya,” katanya.
Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni memimpin langsung audien dengan kelompok rentan itu.
Ia mengatakan akan berupaya untuk memperhatikan kelompok rentan.
“Mungkin tahun ini tidak terpenuhi tapi kita akan berusaha pelan pelan. Ini soal keadaan fiskal,” kata Emi Nomleni.
Emilia mengatakan akan berupaya agar ada sekolah umum yang bisa diakses oleh kelompok rentan.
“Kita sudah bicara soal sekolah yang inklusi. Bagaimana teman teman yang disabilitas juga harus  bisa punya akses di sekolah umum. Bisa juga semacam sekolah pilot project agar anak anak kita bisa punya akses. Agar bisa membangun mereka secara psikologis,” pungkas Emilia.*/az

Baca Juga  Warga Kampung Baru ke Marselinus Anggur: "Bapak Termasuk Kacang yang tidak Lupa Kulit"
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin redaksi TIMES NTT.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA

    Stop Copas!!