 Pertemuan Gubernur NTT dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menko Airlangga Hatarto/Foto: Ist
Pertemuan Gubernur NTT dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menko Airlangga Hatarto/Foto: IstJakarta,-TIMESNTT.COM-Pertemuan Gubernur NTT Melki Kaka Lena dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, bukan sekadar pertemuan antara Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Golkar. Bukan juga pertemuan antar sesama kader partai.
Lebih dari itu, pertemuan keduanya adalah obrolan tentang sumber daya alam Nusa Tenggara Timur.
Dihadapan Bahlil, Gubernur Melki tidak sekadar bicara perkembangan partai Golkar di Kawasan Indonesia Timur, tetapi memaparkan program percepatan hilirisasi non tambang, pembangkit energi hijau, OVOP dan sejumlah program lain.
Sebagai sesama politisi Golkar yang sudah akrab layak saudara, Menteri Bahlil tampak memberi ruang lebih leluasa saat Melki memaparkan program unggulan NTT: One Village One Product (OVOP), Gerakan Beli Produk NTT, dan kerja sama baru dengan perusahaan energi asal Prancis, HDF Energy.
Selain Bahlil, Gubernur Melki melanjutkan langkah ke kantor Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Airlangga adalah senior di Partai Golkar dan juga mantan ketua DPP partai berwarna kuning itu.
Kepada Airlangga, Gubernur Melki membahas perluasan dukungan pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal di seluruh kabupaten/kota NTT, termasuk pembukaan pasar nasional dan global bagi produk-produk unggulan NTT.
“Kami tidak bicara politik, tapi semua yang kami bicarakan punya dampak politik,” kata salah satu pejabat yang juga ikutan dalam pertemuan itu.
Sinyal politik dari pertemuan ini terbaca jelas. Melki disebut-sebut sedang membangun poros dukungan pusat untuk menjadikan NTT sebagai etalase keberhasilan hilirisasi di Indonesia Timur. Di sisi lain, dia mengonsolidasikan peran Golkar sebagai partai penggerak pembangunan di daerah, bukan sekadar mesin elektoral.
Pembangunan ekonomi di NTT memang butuh suntikan dari pusat. Tapi bagi Gubernur Melki, yang sejak awal menekankan pendekatan potensi lokal dan penguatan kapasitas desa, dukungan dua menteri itu membuka pintu lebar bagi investasi energi, pariwisata, dan industri pengolahan. Targetnya, produk lokal NTT bisa menembus pasar nasional bahkan ekspor, dari tenun ikat Flores hingga garam dan rumput laut Sabu, Sumba dan Timor.
“Kami mendorong hilirisasi, tapi yang berbasis rakyat dan ekosistem lokal,” kata Gubernur Melki.*az
| 
 | 

Stop Copas!!
Tidak ada komentar