WhatsApp Channel Banner

Meko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar Dorong NTT jadi Ibukota Ekonomi Kreatif

waktu baca 3 menit
Rabu, 1 Okt 2025 13:57 44 Times NTT

Kota Kupang, Timesntt.com-
Menteri Kordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar optimis meski kontribusi sektor ekonomi kreatif tehadap pertumbuhan  ekonomi nasional baru 7% tapi ini bukan hal kecil.
“Kita berusaha agar UMKM jadi faktor pendorong utama,” kata Muhaimin saat dialog dengan pelaku ekonomi kreatif di Kota Kupang, Rabu 1 Oktober 2025 sore.
Muhaimin mengatakan jika ada tiga hal yang paling pokok untuk mendorong sektor ekonomi kreatif menjadi penggerak utama.
“Kita sedang memperjuangkan aspek legalitas perlindungan negara melalui undang-undang. Harus ada UU yang menentukan perlindungan bagi UMKM dan Ekonomi Kecil,” katanya.
Selain itu, Muhaimin mengatakan akses pembiayaan, pengakuan hak hak kekayaan intelektual yang ketiga network juga menjadi faktor penting.

“Saya ingin NTT jadi ibukota ekonomi kreatif. Menghubungkan ekonomi kreatif, investor dan jaringan dasar dari ekonomi kreatif. Kita berkolaborasi antar pemerintah provinsi dan pusat,” ujarnya.

Diketahui, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menggelar dialog terbuka dengan para pelaku Ekonomi Kreatif dan UMKM lokal di NTT di Pantai LLBK Kota Kupang.

Baca Juga  Masa Aksi Puji Wali Kota Kupang 'Gercep' Sambut Pendemo

Menko PM didampingi Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dan Wali Kota Kupang menyerahkan santunan kepada salah satu ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Dalam kunjungannya ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Menko Muhaimin Iskandar mendorong agar kelompok pekerja ini mendapat perhatian lebih dalam pengembangan usaha dan perlindungan sosial.

Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Eko Nugriyanto, yang turut hadir dalam agenda tersebut menyatakan bahwa GIGs worker merupakan bagian dari pekerja bukan penerima upah (BPU) atau pekerja informal yang jumlahnya mencapai sekitar 60 juta orang di Indonesia. Kelompok ini, menurutnya, memiliki peran signifikan dalam perekonomian nasional.

“Pak Menko sangat konsen terhadap pemberdayaan GIGs worker, khususnya agar mereka bisa mengembangkan usahanya dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap ekonomi nasional. Tadi disampaikan juga, ekonomi kreatif menyumbang sekitar 7 persen terhadap pendapatan nasional,” ujar Eko di Kupang, Selasa (1/10/2025).

Menurutnya, pemerintah menaruh harapan besar kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk hadir dan berperan aktif dalam upaya perlindungan sosial bagi pekerja informal, termasuk para pelaku ekonomi kreatif di NTT.

Baca Juga  Modus Baru Penipuan Atas Nama Bank NTT, Masyarakat Diminta  Waspada

“Pak Menteri bahkan menyebut Kupang sebagai ibu kota ekonomi kreatif. Ini tentu menjadi semangat bagi kami di BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan perlindungan jaminan sosial kepada para pekerja kreatif di sini,” imbuhnya.

Eko mencontohkan profesi seperti make up artist yang mobilitas dan risiko kerjanya cukup tinggi. Ia menegaskan bahwa pekerja dengan jenis pekerjaan seperti itu sangat membutuhkan perlindungan dari risiko kerja, dan BPJS Ketenagakerjaan siap hadir untuk itu.

Saat ini, kata Eko jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan yang rutin membayar iuran mencapai 42 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 26 juta merupakan pekerja penerima upah (formal), sedangkan sekitar 10,4 juta adalah pekerja bukan penerima upah, termasuk GIGs worker. Selebihnya berasal dari sektor konstruksi, pekerja migran Indonesia (PMI), dan sektor

lainnya.

Turut hadir, Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo dan Wakil Wali Kota Kupang, Serena Francis.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin redaksi TIMES NTT.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA

    Stop Copas!!