 Ketua MUI Kota Kupang didampingi ketua panitia Kupang Bertakbir/foto;ist
Ketua MUI Kota Kupang didampingi ketua panitia Kupang Bertakbir/foto;istKupang, TIMESNTT.COM-
Panitia Pelaksana menyampaikan permohonan maaf atas insiden Bendera Palestina dan bendera diduga HTI saat pawai malam Takbiran di Kupang, 30 Maret.
Ucapan maaf itu menyusul munculnya pro kontra di platform sosial media akibat insiden bendera asing yang turut dibawa saat pawai Kupang Bertakbir.
Ketua Panitia Kupang Bertakbir, Fahmy Assegaf, mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat Kota Kupang dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Permohonan maaf ini disampaikan menyusul insiden yang terjadi dalam rangkaian pawai tersebut, khususnya terkait dengan pengibaran bendera Palestina dan atribut HTI yang tidak sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
Fahmy Assegaf menyampaikan bahwa, pihak panitia telah mengimbau kepada peserta pawai untuk tidak membawa atau menampilkan atribut yang dapat menyinggung norma, budaya bangsa Indonesia, serta tidak mengandung unsur SARA, RAS, atau hal-hal yang dapat memicu ketegangan sosial.
“Surat himbauan ini sudah disebarkan melalui masjid-masjid di Kota Kupang agar peserta pawai menjaga kesopanan dan menghormati nilai-nilai keberagaman yang ada,” katanya (02/04).
Meskipun sudah ada upaya pencegahan, Fahmy mengakui adanya kelalaian dalam mengontrol jalannya acara, yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi sebagian pihak. Oleh karena itu, sebagai panitia pelaksana, mereka meminta maaf atas kekhilafan tersebut dan berharap agar masyarakat Kota Kupang tetap menjaga kedamaian dan tidak terprovokasi oleh berita yang beredar di media sosial.
Sementara, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kupang, Haji Muhamad, juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh tokoh agama yang ada di Kota Kupang, termasuk kepada Keuskupan Agung Kupang, Ketua Sinode GMIT, Ketua PHDI NTT, serta tokoh agama lainnya.
Haji Muhamad mengingatkan agar setelah berpuasa sebulan penuh, umat Muslim dapat menjaga kebersihan hati dan ketertiban dalam beraktivitas, termasuk dalam perayaan Idul Fitri.
“Pawai Kupang Bertakbir yang diikuti oleh ribuan umat Muslim se-Kota Kupang berlangsung dengan penuh semangat kebersamaan, namun kami juga mengingatkan agar setiap kegiatan tetap menjaga ketertiban berlalu lintas dan kesopanan,” ujarnya.
Selain itu, sebagai ketua panitia, Fahmy Assegaf juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran acara ini, termasuk Pemprov NTT, Pemkot Kupang, Komunitas Beta Hijrah, PW IPNU, dan Remas AI Baitul Qadim Airmata. Ia mengapresiasi kehadiran berbagai pihak, baik dari pemerintahan, masyarakat, maupun tokoh agama, yang turut merayakan suasana Idul Fitri dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan.
Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Forkopimda Provinsi NTT, pimpinan perangkat daerah, serta tokoh-tokoh Muslim NTT yang menunjukkan semangat dan kebersamaan dalam merayakan Idul Fitri.* (az)
| 
 | 

Stop Copas!!
Tidak ada komentar