MDT; Saya Sudah Belasan Kali Cuci Darah Karena Gagal Ginjal, Saya Tidak Maju Lagi Calon Bupati Karena Kesehatan Saya Menurun

waktu baca 4 menit
Minggu, 28 Apr 2024 12:58 0 512 FBL

“kepada seluruh warga Sumba Barat Daya, saya MDT meminta maaf karena telah meminta ibu Ratu mundur dari DPR RI” ujar Markus Dairo Talu dengan penuh air mata.

TIMES Nusa Tenggara Timur | Markus Dairo Talu (MDT), sosok yang dikenal bermental baja, pemberani, tidak mudah putus asa, dan memiliki tekad yang kuat, namun akibat usianya yang tidak lagi muda, dari wajahnya terlihat ia sudah mulai letih, tenaganya tidak seperti dulu lagi. Ia mengakui bahwa selama tiga bulan terakhir dia sedang sakit, karena kesehatannya sudah mulai terganggu.

MDT divonis oleh dokter mengalami gagal ginjal yang mengharuskan dia menjalani proses terapi cuci darah. Semenjak menderita gagal ginjal, MDT mengakui sudah belasan kali menjalani proses Hemodialisis yaitu proses cuci darah untuk membersihkan darah dari bahan-bahan beracun sisa metabolisme tubuh yang tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal dari dalam tubuh.

Markus Dairo Talu (MDT), bersama Thomas Tanggu Dendo, Sekretaris Nasdem DPD SBD, Ratu Wulla Talu, Anggota DPR RI Komisi IX, memberikan keterangan pers klarifikasi atas pengunduran dirinya sebagai DPR RI terpilih periode 2024-2029. Foto: TIMES Nusa Tenggara Timur.

Markus Dairo Talu (MDT), bersama Thomas Tanggu Dendo, Sekretaris Nasdem DPD SBD, Ratu Wulla Talu, Anggota DPR RI Komisi IX, memberikan keterangan pers klarifikasi atas pengunduran dirinya sebagai DPR RI terpilih periode 2024-2029. Foto: TIMES Nusa Tenggara Timur.

MDT menjelaskan setelah adik iparnya Yance Pituwalu meninggal dunia di Waingapu Sumba Timur, ia kelelahan karena harus mengurusi kepulangan almarhum Yance Pituwalu dari Waingapu ke Waikabubak Sumba Barat, sampai dengan upacara penguburan.

“Saya kelelahan karena musibah yang sunguh mengangetkan kami semua keluarga, adik ipar saya meninggal dunia setelah menjalani proses cuci darah karena mengalami gagal ginjal, begitu saya pulang ke Jakarta, saya drop dan harus menjalani pengobatan di rumah sakit hampir satu bulan” Ujar Markus Dairo Talu.

Tidak sampai disitu, selama berada di Jakarta, dia sudah tidak kuat lagi dan hampir putus asa, ia merasa bahwa hidupnya sudah tidak lama lagi.

Baca Juga  Perdamaian Dua Tokoh SBD, Markus Dairo Talu dan Kornelis Kodi Mete, Tercapai Lewat Ritual Adat

“Setelah saya menjalani proses cuci darah, saya merasa bahwa umur saya sudah tidak lama lagi, saya awalnya menyembunyikan sakit kepada istri saya, karena saya takut dia drop karena masih trouma dengan meninggalnya adik Yanse Pituwalu” urai Markus Dairo Talu dengan berurai air mata.

Markus Dairo Talu (MDT) bersama istri Ratu Wulla Talu (RWT), Anggota DPR RI Komisi IX, memberikan keterangan pers klarifikasi atas pengunduran dirinya sebagai DPR RI terpilih periode 2024-2029. Nampak MDT tidak kuasa menahan kesedihan, berulang kali dia menangis dan menyega air mata. Foto: TIMES Nusa Tenggara Timur.

Markus Dairo Talu (MDT) bersama istri Ratu Wulla Talu (RWT), Anggota DPR RI Komisi IX, memberikan keterangan pers klarifikasi atas pengunduran dirinya sebagai DPR RI terpilih periode 2024-2029. Nampak MDT tidak kuasa menahan kesedihan, berulang kali dia menangis dan menyega air mata. Foto: TIMES Nusa Tenggara Timur.

Merasakan kesehatannya terganggu akhirnya ia memutuskan untuk tidak lagi mencalonkan diri sebagai bakal calon bupati Sumba Barat Daya (SBD) pada pilkada tahun 2024.

Baca Juga  Kapolres Sumba Timur, Putera Daerah Tana Waika Nena Loko Waikala Lala

Namun, rasa cintanya kepada warga SBD, dengan penuh pergumulan bersama dengan istrinya Ratu Wulla Talu (RWT), ia meminta agar mundur dari DPR RI dan kembali ke SBD untuk melayani warga SBD sebagai bakal calon bupati, mengantikan posisinya yang tidak lagi maju karena alasan kesehatannya yang sudah menurun.

“Saya bilang ke Ibu Ratu, mama mundur dari DPR RI dan kembali ke Sumba untuk melayani kembali seluruh masyarakat SBD yang mencintai dan mengasihi saya, saya ingat kembali bagaimana saya digendong dari Tambolaka sampai ke Redabolo” kenang MDT dengan terus menerus menghapus air matanya, ia sungguh penuh dengan kesedihan.

Sekalipun dalam keadaan sakit, MDT mengakui masih ingin melayani warga SBD dengan meminta istrinya mundur dari DPR RI dan mencalonkan diri sebagai bakal calon bupati SBD periode 2024-2029.

“saya yang meminta kepada ibu Ratu untuk mundur, bukan partai atau orang lain yang meminta ibu Ratu mundur, tetapi saya sendiri sebagai suaminya yang meminta ibu Ratu mundur” jelas MDT.

Markus Dairo Talu (MDT), bersama istri Ratu Wulla Talu (RWT), disambut oleh seluruh keluarga dan masyarakat Sumba Barat Daya (SBD) di Bandara Lede Kalumbang Tambolaka, pasca dua bulan tidak kembali ke tanah Sumba. Ia terlihat tidak kuasa menahan kesedihan, MDT penuh air mata. Foto: TIMES Nusa Tenggara Timur.

Markus Dairo Talu (MDT), bersama istri Ratu Wulla Talu (RWT), disambut oleh seluruh keluarga dan masyarakat Sumba Barat Daya (SBD) di Bandara Lede Kalumbang Tambolaka, pasca dua bulan tidak kembali ke tanah Sumba. Ia terlihat tidak kuasa menahan kesedihan, MDT penuh air mata. Foto: TIMES Nusa Tenggara Timur.

Ia menepis rumor bahwa istrinya mundur karena keinginan Ratu Wulla Talu, atas hal itu sebagai suami yang meminta istrinya mundur, MDT meminta maaf kepada seluruh masyarakat di Dapil NTT dua, secara khusus masyarakat di Pulau Sumba dan kabupaten Sumba Barat Daya.

“kepada seluruh warga Sumba Barat Daya, saya MDT meminta maaf karena telah meminta ibu Ratu mundur dari DPR RI” ujar Markus Dairo Talu dengan penuh kesedihan dan air mata.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin redaksi TIMES NTT.

FBL

Pemimpin Redaksi Times Nusa Tenggara Timur

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA