
Kupang, Timesntt.com-Tokoh muda sekaligus advokat muda Bildat T. Thonak, SH, menegaskan bahwa kaum intelektual memiliki tanggung jawab besar dalam menggagas masa depan bangsa melalui jalur pendidikan.
Hal ini disampaikannya saat menjadi salah satu pembicara dalam diskusi publik yang digelar oleh Badan Pengurus Ikatan Kaum Intelektual Fatuleu di Aula Universitas Muhammadiyah Kupang, Sabtu (10/5/2025) petang.
Diskusi publik tersebut mengangkat tema “Kontribusi Kaum Intelektual dalam Menggagas Masa Depan Bangsa melalui Pendidikan”, dan menghadirkan sejumlah tokoh akademisi dan praktisi pendidikan.
Sebagai pembicara, di antaranya Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Zainur Wula, M.Si, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, Dr. Eliaser Teuf, S.Pd., M.Pd, Dosen FISIP Undana Yefta Y. Sabaat, S.IP., M.IP, serta Ketua Pemuda Muhammadiyah NTT, Amir Imran Pattiraja. Moderator dalam diskusi ini adalah Livia E. Paut, S.Pd., M.Pd.
Di depan ratusan peserta dari berbagai kalangan, Bildat Thonak menyampaikan bahwa kaum intelektual harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan membentuk generasi yang kritis, kreatif, serta berintegritas.
“Kaum intelektual berperan besar dalam mendesain masa depan bangsa. Mereka tidak hanya mentransfer ilmu, tapi juga membentuk karakter generasi muda yang siap menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” kata Bildat.
Ia juga menyoroti pentingnya riset dan pengembangan ilmu pengetahuan yang solutif terhadap berbagai tantangan bangsa, seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, dan perubahan iklim.
Menurut Bildat, kontribusi nyata kaum intelektual bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, antara lain:
Pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman dan industri,Penelitian dan inovasi yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat
Pendidikan karakter dan moral yang membentuk pemimpin-pemimpin masa depan yang berintegritas;
Pemberdayaan masyarakat, khususnya kelompok rentan, Serta penyusunan kebijakan publik yang berpihak pada kepentingan rakyat.
“Kaum intelektual bukan sekadar pengamat, mereka adalah pelaku utama dalam pembangunan bangsa. Peran mereka menentukan arah pendidikan dan kualitas masa depan Indonesia,” tutup Bildat.
Diskusi ini menjadi ruang refleksi dan penguatan komitmen bagi para peserta untuk terus mendorong kontribusi nyata kaum intelektual di berbagai sektor, terutama dalam membangun pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan.* (Az)
| 
 | 

Stop Copas!!
Tidak ada komentar