Politik Agama Dinilai Lebih Berpotensi Pengaruhi Pemilih di Pilkada Sumba Barat Daya 2024

waktu baca 2 menit
Rabu, 21 Agu 2024 08:21 0 369 FBL

TAMBOLAKA, TIMES Nusa Tenggara Timur| Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sumba Barat Daya tahun 2024, berbagai dinamika politik mulai muncul ke permukaan. Salah satu yang menarik perhatian adalah maraknya penggunaan akun palsu di media sosial untuk menyerang personal kandidat. Namun, hal ini dinilai tidak akan berdampak dalam mempengaruhi pemilih di Sumba Barat Daya.

Menurut Lasarus Jehamat, Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana (Undana), serangan personal yang dilakukan dengan akun palsu cenderung diabaikan oleh masyarakat Sumba Barat Daya.

“Masyarakat di sini sudah semakin cerdas. Mereka tahu bahwa serangan seperti itu hanya memanfaatkan isu-isu yang tidak relevan untuk mempengaruhi pemilih,” ujar Lasarus.

Baca Juga  Aleks Rangga Pija: Tidak Lolos Pilkada 2024 Bukan Salah Siapa-siapa, Setiap Orang Punya Batas Kekuasaan  

Namun, ia mengingatkan bahwa yang perlu diwaspadai adalah penggunaan politik agama.

“Politik agama memiliki daya tarik tersendiri dan dinilai lebih efektif dalam memprovokasi pemilih untuk memilih,” tambahnya.

Dalam konteks masyarakat yang masih memiliki ikatan emosional dengan agama, isu-isu agama bisa menjadi senjata ampuh untuk mempengaruhi pemilih.

Lasarus menekankan bahwa pemilih di Sumba Barat Daya sudah semakin matang dan cenderung tidak mudah dipengaruhi oleh isu-isu yang bersifat provokatif.

Baca Juga  Pilkada SBD, Yeremias Tanggu; Tidak Ada Komunikasi Yang Intens Dengan Gerardus Maliti

“Saya melihat ada peningkatan kesadaran di kalangan pemilih untuk tidak hanya memilih berdasarkan sentimen agama, tetapi lebih pada menilai jejak karir dan komitmen kandidat dalam melayani masyarakat,” jelasnya.

Ia menyarankan agar masyarakat lebih fokus pada rekam jejak dan program kerja para kandidat.

“Pemilih harus melihat siapa yang benar-benar memiliki kapasitas dan integritas untuk memimpin, bukan hanya yang pandai bermain isu,” tegasnya.

Pilkada Kabupaten Sumba Barat Daya tahun 2024 diprediksi akan berlangsung ketat, dengan berbagai kandidat yang menawarkan visi dan misi untuk memajukan daerah. Dalam situasi ini, menurut Lasarus, penting bagi masyarakat untuk tetap kritis dan memilih pemimpin yang benar-benar bisa membawa perubahan. ***

FBL

Pemimpin Redaksi Times Nusa Tenggara Timur

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA