 Samsi Pua Golo: Pokja Lebih Dulu, Pansus Jika Buntu. Foto; Fb Samsi Pua Golo / Istimewah
Samsi Pua Golo: Pokja Lebih Dulu, Pansus Jika Buntu. Foto; Fb Samsi Pua Golo / IstimewahSoal sulitnya mengakses anggota Fraksi PAN DPRD SBD untuk dimintai konfirmasi, Samsi mengaku geram. Ia menyebut beberapa anggota seperti Kristoforus Ndara Ngandi, Leonitius M.R. Kaka, dan Alfridho J.A. Lende jarang menghadiri rapat internal maupun berkantor. “Saya akan panggil dan bina mereka. Jujur saya juga marah,” katanya.
Tambolaka, TIMESNTT.COM | Ketua DPD PAN Sumba Barat Daya (SBD), H. Samsi Pua Golo, menegaskan bahwa Fraksi PAN DPRD SBD belum mengambil sikap politik terkait usulan pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk mengusut polemik seleksi PPPK tahap dua. Ia menilai pembentukan panitia kerja (Pokja) lebih tepat dilakukan lebih dahulu sebelum Pansus.
“Kalau setelah RDP (rapat dengar pendapat) lintas komisi dengan BKPSD belum ada titik temu, baru dibentuk Pokja. Pansus itu opsi terakhir,” ujar Samsi saat diwawancarai, Kamis, 13 Juni 2025. Menurut dia, mekanisme penyelesaian di DPRD harus bertahap dan proporsional.
Samsi mengatakan bahwa posisi resmi Fraksi PAN akan dirumuskan setelah mendengarkan seluruh penjelasan resmi pemerintah daerah dalam RDP. Hingga kini, katanya, PAN belum menyatakan dukungan ataupun penolakan atas usulan pembentukan Pansus yang diajukan sebagian fraksi.
Terkait nasib ratusan tenaga kontrak daerah yang tidak diakomodasi dalam seleksi PPPK tahap dua, Samsi meminta pemerintah tetap berpegang pada regulasi. “Aturan harus menjadi landasan utama. Kita ingin mereka yang sudah lama mengabdi bisa mendapat haknya sesuai ketentuan,” ujarnya.
Menanggapi kabar adanya peserta PPPK tahap dua yang tidak pernah menjadi tenaga kontrak namun tetap lolos seleksi, Samsi mengatakan pihaknya belum mengantongi data resmi soal itu. Ia berharap semua informasi dibuka secara transparan dalam RDP mendatang. “Biar semuanya terang di situ,” ucapnya.
Soal sulitnya mengakses anggota Fraksi PAN DPRD SBD untuk dimintai konfirmasi, Samsi mengaku geram. Ia menyebut beberapa anggota seperti Kristoforus Ndara Ngandi, Leonitius M.R. Kaka, dan Alfridho J.A. Lende jarang menghadiri rapat internal maupun berkantor. “Saya akan panggil dan bina mereka. Jujur saya juga marah,” katanya.
Samsi menegaskan bahwa kedisiplinan anggota fraksi PAN adalah bagian dari citra partai. Ia berkomitmen melakukan evaluasi internal untuk memastikan semua kader PAN menjalankan tugas dan tanggung jawab politik secara profesional.***
| 
 | 

Stop Copas!!
Tidak ada komentar