WhatsApp Channel Banner

ASPETUN SBD Desak Pemerintah Lindungi Peternak Mandiri dari Perusahaan Integrator

waktu baca 2 menit
Selasa, 6 Mei 2025 07:42 183 FBL

Tambolaka, TIMESNTT.COM | Asosiasi Peternak Unggas Sumba Barat Daya (ASPETUN-SBD) mendesak pemerintah setempat untuk melindungi peternak mandiri dari ancaman perusahaan integrator. Ketua ASPETUN-SBD, Yohanes Ngongo, mengungkapkan kekhawatiran atas potensi dampak negatif kehadiran perusahaan integrator di wilayah tersebut.

“Kami tidak menolak investasi, jika itu membuka lapangan kerja dan menggerakkan banyak pelaku usaha. Namun bila kehadirannya justru mematikan peternakan rakyat, yang jumlahnya begitu banyak, maka kami akan berdiri tegas untuk menolak,” kata Yohanes Ngongo.

Menurut Yohanes, perusahaan integrator telah mematikan peternak mandiri di sebagian besar wilayah Indonesia. “Kami meminta perlindungan dari pemerintah. Kami meyakini pemerintah akan berpihak pada kepentingan rakyat banyak, pada peternak mandiri Kabupaten Sumba Barat Daya,” tambahnya.

Baca Juga  Rotary Club Tambolaka dan Pemda Sumba Barat Gelar "Mini Fun Run for Conservation"

ASPETUN-SBD khawatir bahwa kehadiran perusahaan integrator akan mengganggu rantai distribusi yang telah terjalin selama ini dan membuat peternak mandiri kesulitan memasarkan hasil ternaknya. Oleh karena itu, mereka meminta pemerintah untuk mempertimbangkan dampaknya sebelum memberikan izin kepada perusahaan integrator.

ASPETUN-SBD berharap pemerintah dapat memahami kekhawatiran mereka dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi peternak mandiri di Sumba Barat Daya.

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPRD Sumba Barat Daya, Asosiasi Peternak Unggas Sumba Barat Daya (ASPETUN-SBD) berharap agar DPRD Sumba Barat Daya berpihak pada masyarakat Sumba Barat Daya. Rapat yang dipimpin oleh Heri Pemu Dadi ini membahas tentang potensi dampak kehadiran perusahaan integrator di wilayah tersebut.

Baca Juga  Kementerian PPA Mereplikasi Program DRRPA di 5 Desa Pada Tahun 2021 dan Menambah 2 Desa di Tahun 2024

ASPETUN-SBD menyampaikan kekhawatiran bahwa kehadiran perusahaan integrator dapat mematikan peternak mandiri dan mengancam rantai distribusi yang telah terjalin selama ini. Oleh karena itu, mereka meminta DPRD untuk mempertimbangkan dampaknya dan melindungi kepentingan masyarakat Sumba Barat Daya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin redaksi TIMES NTT.

FBL

Pemimpin Redaksi Times Nusa Tenggara Timur

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA

    Stop Copas!!