KUPANG, TIMES Nusa Tenggara Timur| Lembaga survey SMRC baru saja menyelesakian survei. Rilisnya menunjukan, calon Gubernur NTT Eamanuel Melkiades Laka Lena ketika diduetkan dengan Jane Natalia Suryanto atau Gabriel Beri Bina, pasangan ini tetap mengungguli kandidat lain.
Sebagai contoh, simulasi pasangan cagub-cawagub Melki Laka Lena-Gabriel Beri Bina, SMRC memotret keterpilihan paket ini pada angka 34,3 persen. Kedua, pasangan Simon Petrus Kamlasi-Andre Garu meraih 22,0 persen, dan ketiga Ansi Lema-Refafi Gah 21,7 persen. Akan tetapi yang harus menjadi perhatian serius bagi setiap pasangan adalah masih adanya suara bimbang sebesar 21,4 persen.
Contoh kedua, masih menurut SMRC, Cagub Melki Laka Lena tetap unggul jika dipaketkan dengan Jane Natalia Suryanto. Pasangan Melki Laka Lena-Jane berada di angka 36,6 persen, posisi kedua Simon Petrus Kamlasi-Andre Garu meraih 22,7 persen, dan posisi ketiga Ansi Lema-Refafi Gah sebesar 19,1 persen. Dalam simulasi ini, tercatat sebanyak 21,6 persen responden yang belum menetukan pilihan atau masih ragu-ragu.
Demikian antara lain rilis survei SMRC yang beredar luas di masyarakat sejak kemarin. Artinya, survei SMRC membuktikan bahwa Cagub dari Golkar Melki Laka Lena tetap unggul siginifikan dari pasangan lain jika diduetkan dengan Gab Beri Bina atau Jane Natalia Suryanto.
Sedangka dalam top of mind (perorangan), sejumlah tokoh masih mengungguli Melki Laka Lena. Kendati, diketahui bahwa top of mind merupakan gambaran elektabilitas masih semu karena belum dalam bentuk paket. Padahal, keterpilihan yang ditunggu dan lebih representative dalam kontestasi Pilkada adalah elektabilitas dalam bentuk pasangan calon (paket).
Merespons hasil survei tersebut, Analis Politik dari FISIP Unwira Kupang, Michael Rajamuda Bataona, menjelaskan, hasil survei itu tidak boleh dihadapi secara apa adanya atau taken for granted. Tapi, dihadapi dengan pemahaman ilmiah bahwa itu data hasil potret sebuah fenomena politik. Di mana, di balik data kuantitatif itu ada banyak makna kualitiatif di sana. Potret itu memberi pemahaman yang luas dan mendalam tentang Pilgub NTT.
“Artinya, fenomena kecenderungan pemilih jika Pilgub dilakukan saat ini sudah terpotret bahwa Melki Laka Lena berpeluang meraih dukungan mayoritas. Terlepas dari prediksi hasil Pilgub, menurut saya, hasil survei saat ini yang menempatkan Melki Laka Lena di urutan teratas adalah refleksi kenyataan di akar rumput pemilih,” begitu analisa Master Politik jebolan Universitas Padjajaran Bandung ini, menjawab Pers di Kupang, Sabtu (27/7/2024).
Dia menjelaskan, hasil tersebut merupakan sebuah refleksi bahwa sosok Melki Laka Lena memang paling tinggi tingkat ketersukaan dan keterpilihannya di tengah pemilih NTT. Artinya, data survei ini bisa dipakai untuk mengasumsikan bahwa Melki Laka Lena itu punya kans yang besar dan terbuka untuk memenangkan pertarungan, sekeras apa pun pertarungan nanti. Karena Melki sudah punya modal dasar yang solid di level pemilih.
“Melki punya kepribadian yang humble dan mampu diterima di semua kalangan. Dengan cara komunikasinya yang cair dan akrab, Melki Laka Lena selama ini sukses menembus semua lapisan dan sekat sosial kultural dan sekat-sekat politik di NTT. Di hampir semua segmen pemilih dengan latar kultural berbeda, termasuk suku dan agama yang sulit ditembus, Melki Laka Lena bisa diterima,” jelasnya. ***
Tidak ada komentar