
KUPANG, TIMES Nusa Tenggara Timur| Pengamat Politik NTT Aldrin Alexander dan juga sebagai salah satu Dosen Perguruan Tinggi, Sekolah Tinggi Ilmu Manajamen (STIM) Kupang mengatakan jika Pilgub NTT Tahun 2024 serasa Pilpres.
“Formasi dukungan partai koalisi maupun dukungan elit tak jauh beda dgn Pilpres 2024. Yang berbeda hanyalah nomor urut antara paket SIAGA dan ANSI-JANE, nomor yg tertukar,” kata Leksi, Rabu 25/09.
Sedangkan paket MELKI-JOHNI, menurutnya sangat beruntung karena mendapat nomor urut 2 yang identik dengan nomor Gemoy ala Prabowo-Gibran.
Sementara nomor urut 1, nomor kesukaan ANIS-CAK IMIN justru direbut Ansi-Jane, sedangkan nomor urut 3 ala Ganjar-Mahfud dikudeta paket SIAGA.
Tidak hanya itu, menurut Leksi, dukungan tokoh-tokoh dibelakang ketiga paket tak jauh beda.
“Paket SIAGA dgn visi “NTT Bangkit NTT Sejahtera” didukung Anis Baswedan, Cakimin, Surya Paloh, presiden PKS Ahmad Syaikhu, Habib Rizieq, Viktor Laskodat bersama Istri tercinta Juliet Laskodat,” ujarnya.
Sedangkan, Paket Melki-Johni dengan semangat “Ayo Bangun NTT” didukung oleh presiden Jokowi, presiden dan wapres terpilih Prabowo-Gibran, mantan presiden Susilo Bambang Yudoyono dan seluruh pimpinan partai koalisi KIM plus.
“Selain itu didukung pula tokoh senior politisi NTT yang juga anggota DPR RI aktif Melchias Markus Mekeng dari Partai Golkar, Benny K. Harman dan Anita Jacoba Gah (Demokrat), Ahmad Yohan (PAN), calon pengganti Melki Laka Lena yaitu Umbu Kabunang Rudiyanto (Golkar) serta Esthon L. Foenay (Gerindra) dan Gavriel Putranto Novanto (Golkar), katanya.
Sementara, Paket Ansi-Jane dgn semangat “NTT Menyala” didukung oleh Megawati, ketua umum partai dan politisi kawakan senayan Herman Heri dan Hugo Parera.
Leksi menyebut jika dari konfigurasi dukungan partai koalisi dan sejumlah tokoh nasional maupun daerah Pilgub NTT kali ini sudah bisa terbaca siapa pemenangnya.
“Rakyat NTT sebagai pemilik mandat bebas memilih dari ketiga paket dan tentu dengan pertimbangan rasional berdasarkan integritas, Kualitas dan rekam jejak bukan soal rasa dan isu primordial,” ujarnya.
Leksi juga menegaskan beberapa catatan:
Pertama, Presiden yang akan dilantik Prabowo-Gibran, didukung Jokowi juga mantan presiden Susilo Bambang Yudoyono, didukung pula partai koalisi KIM plus.
Kedua, Jika mendukung kepemimpinan Prabowo-Gibran dengan segala programnya terutama mengentas kemiskinan, peningkatan kualiatas SDM, kualitas pelayanan dan kesehatan, makan siang gratis untuk siswa/i tidak mampu dan berkebutuhan khusus pilihan cuma ada di Melki-Johni.
Ketiga, Jika ingin menjadi provinsi setengah oposisi (abu-abu) dengan pemerintah pusat pilihan cuma ada di SIAGA.
Keempat, Jika ingin menjadi provinsi oposisi dari pemerintah pusat pilihan ada di Ansi-Jane.
“Kelima, Segala pilihan baik adanya dan tentu punya konsekuensi logis dan politis dari setip aspek program dan kebijakan untuk 5 tahun mendatang,” tukasnya.***
| 
 | 

Stop Copas!!
Tidak ada komentar