Perdamaian Dua Tokoh SBD, Markus Dairo Talu dan Kornelis Kodi Mete, Tercapai Lewat Ritual Adat

waktu baca 2 menit
Minggu, 14 Jul 2024 05:06 0 337 FBL

KODI, TIMES Nusa Tenggara Timur| Perdamaian antara dua tokoh penting Sumba Barat Daya (SBD), Markus Dairo Talu dan Kornelis Kodi Mete, akhirnya tercapai setelah melalui proses panjang. Rekonsiliasi ini dilakukan melalui ritual adat yang melibatkan seluruh keluarga korban peristiwa Pilkada SBD tahun 2013.

Acara rekonsiliasi yang dinamai Loda Wee Maringi Pada Waimalala ini digelar di kampung halaman Bupati SBD, Kornelis Kodi Mete, tepatnya di Tana Mburu, Desa Kapaka Madeta, Kodi Utara, pada Kamis (11/07/2024).

Markus Dairo Talu, yang pernah menjabat sebagai Bupati SBD, mengaku sangat bahagia dengan rekonsiliasi ini.

Baca Juga  MDT; Saya Sudah Belasan Kali Cuci Darah Karena Gagal Ginjal, Saya Tidak Maju Lagi Calon Bupati Karena Kesehatan Saya Menurun

“Kita bahagia semua hari ini. Bertahun-tahun kerinduan saya terjadi hari ini. Kita semua sudah merindukan. Kita gas untuk membangun Sumba Barat Daya,” kata Markus, yang juga merupakan Ketua DPD Nasdem SBD.

Menurut Markus, konflik yang terjadi pada Pilkada 2013 telah menyebabkan perpecahan di kalangan masyarakat. Namun, dengan adanya rekonsiliasi ini, ia berharap semua kenangan buruk masa lalu bisa dilupakan.

“Saya dan saudara saya Paka Nelis telah membuat masyarakat jaga jarak. Tapi Tuhan telah membuka jalan dan hari ini kita sudah selesaikan,” ungkapnya dengan nada haru.

Markus meyakini bahwa proses rekonsiliasi ini direstui oleh leluhur demi kedamaian dan persatuan masyarakat SBD. Ia pun mengajak seluruh masyarakat SBD untuk bersatu kembali tanpa adanya perpecahan di antara ketiga suku, yaitu Wewewa, Loura, dan Kodi.

Baca Juga  Kornelius Kodi Mete Ucapkan Terima Kasih kepada PT. Bumi Indah atas Perbaikan Jalan di Kodi

“Terima kasih banyak Pak Dokter, Ibu, dan semua keluarga besar yang menerima kami dengan senang hati. Pertemuan kita hari ini direstui oleh leluhur Sumba Barat Daya. Mari kita sudahi yang sudah terjadi dan jangan terulang lagi,” tambahnya.

Markus juga berharap agar tujuan mereka untuk memenangkan Ratu Angga bisa tercapai.

“Mungkin selama masa kepemimpinan kami berdua masih ada yang belum sempurna, namun harapan kita untuk menyempurnakan itu ada pada pasangan Ratu Angga,” tutupnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin redaksi TIMES NTT.

FBL

Pemimpin Redaksi Times Nusa Tenggara Timur

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA