KUPANG, TIMES Nusa Tenggara Timur| Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, hari ini, Minggu 22 September 2024, resmi meninggalkan panggung parlemen.
Sebelum meninggalkan Senayan, kado terakhir sebagai anggota DPR RI, Melki masih menorehkan sejarah baru dengan meletakkan batu pertama pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) GMIT Betlehem Oesapa, di Kota Kupang.
Melki kokoh memegang batu, menyusunya dengan keyakinan bahwa inilah pondasi bagi masa depan NTT yang lebih baik. Langkah kecil yang akan membawa perubahan besar.
Prosesi peletakan batu pertama pembangunan BLK GMIT Betlehem ini dihadiri yang mewakili Pj Walikota Kupang, Kadis Kelautan Perikanan Eben Doeka, Pdt Dr. Meri Kolimon dosen UKAW dan mantan Ketum Sinode GMIT, serta Ketua Pembangunan BLK juga sarana olahraga dan tempat parkir GMIT Betlehem Piet Djami Rebo, Pdt. Mersi dan Pdt Eli serta ratusan warga yang turut menyaksikan momen tersebut.
Seiring dengan tugas yang dituntaskan hingga akhir, Melki Laka Lena meneguhkan dirinya sebagai seorang pemimpin yang tak hanya bicara, tetapi bertindak dengan bukti dan aksi nyata.
Dalam benaknya, terpatri satu hal: NTT yang ia cintai layak mendapat lebih. Banyak hal yang sudah dilakukan sebagai aksi nyata bahwa meski melangkah keluar dari Senayan, ia tetap berada bersama rakyat untuk memperjuangkan hafalan dan masa depan NTT.
Melki Laka Lena Sudah Bangun 30 BLK di NTT
Selama lima tahun menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena sudah membangun 30 BLK dengan total anggaran mencapai Rp 30 miliar.
“Di tahun 2024 ini ada 3 lembaga keagamaan lainnya yang kami usulkan menerima BLKK yakni Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Majelis Sinode Kota Kupang, Yayasan Perguruan Tinggi Henricus Leven (YAPERTHEL) Flores Timur dan Yayasan Cahaya Cordial Claret Kota Kupang,” sebut Melki Laka Lena.
“Total sudah 30 BLKK (30 Miliar) aspirasi kami yang dibangun di NTT selama 5 Tahun kami menjabat sebagai anggota DPR RI. BLKK ini adalah program pemerintah dibawah Kementerian Tenaga Kerja RI yang merupakan mitra kerja kami di Komisi IX DPR RI yang peruntukannya bagi lembaga/komunitas keagamaan. Anggaran untuk BLKK sebesar 1 miliar meliputi fisik bangunan sebesar Rp 500 juta, dan untuk kelengkapan dan peralatan sebesar Rp 300 juta serta biaya pelatihan gratis selama dua tahun sebesar Rp 200 juta,” jelas Melki Laka Lena menambahkan.
Tidak hanya itu, pada tahun anggaran 2021, Melki Laka Lena juga telah memperjuangkan dan mendorong pemerintah pusat melalui Kemnaker yang merupakan mitra kerja Komisi IX untuk membangun gedung Satuan Pelayanan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Satpel BPVP) Kupang di Jalan Thamrin, Kota Kupang dengan anggaran sebesar Rp100 miliar.
“Satpel BPVP ini dahulu merupakan kantor UPTD Balai Latihan Tenaga Kerja (BLK) Kupang yang berada di bawah naungan Dinas Koperasi, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi NTT. Satpel BPVP Kupang ini beralih status menjadi Satuan Kerja (Satker) yang menaungi seluruh BLK komunitas maupun BLK pemerintah di Kabupaten/Kota se-NTT,” jelas Melki Laka Lena.
Di hari terakhir masa jabatannya sebagai wakil rakyat NTT di Senayan, selain peletakkan batu pertama pembangunan BLKK GMIT Betlehem Oesapa Barat, Melki Laka Lena juga bertemu dengan 1800 masyarakat secara virtual dalam acara sosialisasi Germas bersama mitra Kemenkes RI di Kota Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu.***
Tidak ada komentar