ATAMBUA, TIMES Nusa Tenggara Timur| Masyarakat Kabupaten Belu sepakat memenangkan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut 2, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johanis Asadoma (Melki-Johni) pada pilkada 27 November 2024.
Sebab hanya Melki-Johni yang memiliki jaringan langsung ke pemerintah pusat, mulai dari presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, DPR RI, hingga menteri di kabinet Prabowo -Gibran.
Namun, di luar dari itu, salah satu kelebihan Melki-Johni adalah dekat dengan rakyat dan sudah dikenal luas di seluruh NTT.
Lain ceritanya, memilih gubernur yang tidak dekat dengan warga.
Warga khawatir jika mereka memilih gubernur dan wakil gubernur yang tidak dikenal akan berdampak terhadap pembangunan di daerah, apalagi calon yang diusung parpol oposisi atau bersebelahan dengan pemerintah.
Kekhawatiran warga itu diungkapkan kepada Johni Asadoma saat kampanye di Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Selasa (15/10/2024) malam.
Saat Johni berorasi, dari tengah peserta kampanye, warga menyela dengan menyebut harus lewat linmas atau hansip kalau mau bertemu wakil gubernur dan gubernur untuk menyampaikan persoalan yang dihadapi warga di daerah. “Harus lewat Linmas, hansip dan security tapi tidak ketemu juga,” kata salah satu warga.
Apa yang disampaikan warga itu sebagai bentuk kekhawatiran terhadap panjangnya penjagaan untuk bertemu calon gubernur dan wakil gubernur selain Melki-Johni.
Pada kesempatan tersebut, Johni menjelaskan mengenai untungnya memilih Melki-Johni yang dekat dan dikenal rakyat. Bahkan, jika ingin bertemu, cukup mengirim pesan lewat WhatsApp atau menelepon untuk membuat kesepakatan Waktu pertemuan. “Setelah tiba di kantor gubernur, Sapol PP akan bilang, silahkan sudah ditunggu oleh pak Wagub,” ujar Johni.
Dalam kampanye tersebut, umumnya masyarakat minta Melki-Johni mengatasi persoalan air bersih, infrastruktur jalan, mengentaskan kemiskinan dan stunting hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kader Gerindra Kabupaten Belu, Marten Manumuti dalam orasinya mengatakan ada dua ruas jalan provinsi di Kabupaten Belu yang sampai saat ini dalam kondisi rusak tetapi tidak diperbaiki. Dia berharap, setelah Melki-Johni terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur, memperbaiki ruas jalan tersebut.
“Bapak Johni ini kader Gerindra, jadi nanti lewat Bapak Bapak Johni saja,” ujarnya.
Kampanye digelar di pelataran Rumah Adat Kemak tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Belu Januaria Awalde Berek dan pimpinan parpol pengusung Melki-Johni.
Visi NTT Maju
Dalam orasinya, Johni menyebutkan, sampai saat ini NTT masih menyandang predikat provinsi termiskin nomor 3 di Indonesia. Kondisi ini yang mendorongnya Johni maju sebagai calon wakil gubernur untuk meneruskan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat setelah pensiun sebagai Kapolda NTT.
Masih banyak sebutan negatif yang diberikan kepada NTT seperti provinsi dengan angka prevalensi stunting tertinggi, provinsi dengan angka perdagangan manusia tertinggi, dan masih banyak sebutan negatif lainnya. “Kita harus balikan keadaan ini,” tegas Johni.
Menurutnya, semua stigma negatif tersebut muncul lantaran, kondisi ekonomi dan pendidikan di NTT yang belum mengembirakan. Kalau ekonomi kita bagus, prosentase kemiskinan kecil, tidak seperti saat ini.
“Amerika negara paling maju di dunia, orang miskin tetap ada, tetapi presentasenya kecil. Orang miskin di NTT 1,4 juta orang atau 19,96 persen,” kata Johni.
Karena itu, Melki-Johni dengan visi ‘NTT Maju’ yakni maju secara ekonomi, infrastruktur bagus, listrik dan internet masuk hingga desa-desa terpencil, NTT Cerdas, NTT Sehat, dan NTT Sejahtera.
Untuk mencapai visi tersebut, Melki-Johni memulai dengan mengajak investor untuk investasi di empat sektor unggulan NTT yakni pariwisata, pertanian, perikanan dan peternakan. Untuk investasi di sektor pariwisata, akan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan sehingga berdampak terhadap pertumbuhan hotel, homestay, restoran, rumah makan, UMKM, rental mobil, serta transportasi laut, darat dan udara. Termasuk hasil-hasil pertanian dan perikanan juga ikut terserap.
Dampaknya, kata Johni, mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat, perputaran uang cepat ini membuat ekonomi hidup dan tentu berdampak terhadap kesejahtaraan masyarakat. ***
Tidak ada komentar