Ratusan Titik Pompa Hidram Dibangun Cagub SPK Pribadi, Bukan TNI Apalagi Pempus !  

waktu baca 2 menit
Minggu, 27 Okt 2024 00:07 0 52 Ronis Natom

KUPANG, TIMES Nusa Tenggara Timur| Calon Gubernur NTT Simon Petrus Kamlasi membangun 320 titik pompa hidram menggunakan Dana pribadi.

Sebanyak 320 titik pompa hidram itu, klaim Simon sebagai inisitatif dirinya bukan progran instansi dimana dia bertugas yakni TNI.

Sedangkan sebagian kecil yakni 80 titik adalah dukungan Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR.

“Ingat lho TNI Manunggal Air ini murni ide dari saya dan kemudian di support berbagai pihak. Ketika nanti kita dipercaya memimpin, tentu itu akan diperbesar lagi,” kalim Simon, mengutip Beritacendana.com.

Menurut Simon dia secara pribadi sudah bekerja sejak belasan tahun lalu.

“Memulainya sejak tahun 2013 lalu dan hampir 10 tahun (hingga 2021) dia bergelut dengan medan yang berat juga dengan pembiayaan secara mandiri. Selama kurun waktu itu, Simon Petrus Kamlasi berhasil membangun 320 titik pompa hidram yang tersebar luas di Provinsi NTT dan beberapa di daerah lain,” katanya.

Baca Juga  Heboh, Johni Asadoma Digendong Warga TTS 

Dia mengatakan jika seluruhnya hadir atas inisiatifnya sendiri, tidak menggunakan dana pemerintah.

“Jumlahnya ada 320 titik, bisa dicek ada dimana-mana, Kabupaten Kupang, Sumba, Flores juga ada beberapa. Nah setelah mendapat rekor MURI barulah pemerintah pusat ikut berkontribusi dengan menambah 80 titik,” kata dia.

Menurutnya, pemerintah melalui PUPR kemudian ikut berkontribusi dengan melakukan kerjasama swakelola pada tahun 2021-2022. Lalu pada tahun 2023 sampai dengan saat ini inovasi pelayanan publik pemenuhan air bersih tersebut kembali dilakukan secara mandiri dan separuhnya ada penyertaan program BNPB.

Baca Juga  Paslon Melki Johni dapat Nomor Urut 02, Frans Sarong Sebut Sesuai Harapan

“Mandiri karena sumber anggarannya inisiatif sendiri, dan tidak bersumber dari pemerintah. Datanglah CSR juga masih kategori mandiri karena bukan anggaran pemerintah. Sedangkan BNPB juga gabung karena krisis. Jadi sekarang ada yang masih sumber anggarannya mandiri, ada yang BNPB. Tidak semuanya bantuan pemerintah,” tukasnya.***

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA