Aleks Rangga Pija: Tidak Lolos Pilkada 2024 Bukan Salah Siapa-siapa, Setiap Orang Punya Batas Kekuasaan  

waktu baca 2 menit
Kamis, 5 Sep 2024 11:31 0 202 FBL

TAMBOLAKA, TIMES Nusa Tenggara Timur| Aleks Rangga Pija, yang sebelumnya sempat maju dalam pencalonan bupati Sumba Barat Daya (SBD) 2024, menegaskan bahwa dirinya tidak menyalahkan pihak manapun terkait ketidaklolosannya dalam proses Pilkada. Menurutnya, ada banyak faktor yang mungkin mempengaruhi keputusan tersebut, termasuk pandangan bahwa dirinya bukan merupakan kader partai.

“Saya tidak menyalahkan siapa pun atas ketidaklolosan saya. Mungkin saja ada anggapan bahwa saya bukan kader partai, bahkan ada yang menilai saya tidak baik dan tidak setia teman. Hal-hal seperti ini mungkin mempengaruhi keputusan sehingga saya tidak lolos,” ujar Aleks Rangga Pija.

Selain itu, ia juga menyinggung adanya oknum tertentu yang berupaya mempengaruhi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk tidak mendengarkan dirinya. Namun, Aleks Rangga menegaskan bahwa kekuasaan seseorang memiliki batas waktu, dan ia akan melihat bagaimana kondisi setelah masa kekuasaan tersebut berakhir.

Baca Juga  "Peringatan Darurat" Garuda Biru Jadi "Trending Topic" di Medsos

“Setiap orang punya batas kekuasaan. Kekuasaan itu hanya lima tahun, dan saya akan melihat bagaimana kekuasaan oknum tertentu yang akan berakhir pada tanggal 8 September 2024. Apakah mereka masih akan didengar oleh PNS atau tidak?” tegasnya.

Aleks Rangga Pija juga menegaskan adanya PNS yang tetap setia kepada oknum dengan rekam jejak buruk di masa lalu. Baginya, hal tersebut merupakan ciri dari PNS yang tidak profesional.

“Jika masih ada PNS yang setia kepada oknum tertentu yang memiliki rekam jejak buruk di masa lalu, maka itu ciri dari PNS yang penjilat,” ungkapnya.

Baca Juga  Gustaf Tamo Mbapa dan Soleman Lende Dappa Resmi Dapatkan SK Partai Demokrat untuk Pilkada SBD 2024

Aleks Rangga Pija berharap masyarakat, termasuk kalangan PNS, lebih bijaksana dalam bersikap dan tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang berusaha memanipulasi mereka demi kepentingan tertentu.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin redaksi TIMES NTT.

FBL

Pemimpin Redaksi Times Nusa Tenggara Timur

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA