“Selain menolak politik Sara dan politik menghina, menjelekkan kandidat lainnya, ia tidak menyukai cara berpolitik yang berkampanye hitam di media sosial, ia berharap masyarakat SBD bijak didalam pesta demokrasi agar pilkada SBD penuh dengan damai dan kekeluargaan”
TIMES Nusa Tenggara Timur | Resmi mendaftar di sejumlah partai Politik membuat Aleks Rangga Pija dan Noviyanto Umbu Pati Sangu Ate, semakin yakin bahwa partai politik seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Perindo akan mengusung pencalonanya sebagai bakal calon bupati Sumba Barat Daya (SBD) periode 2024-2029.
Bicara Program
Aleks Rangga Pija saat mendaftar di PAN menjelaskan bahwa program yang dia miliki sangat cocok dengan karakteristik wilayah di kabupaten SBD. Kabupaten SBD memiliki topografi perbukitan dan Kawasan yang luas sehingga sangat cocok untuk dikembangkan sebagai Kawasan pertanian hortikultura.
Ia melihat bahwa hampir 80 persen penduduk SBD bekerja sebagai petani, oleh karena itu ia ingin memperhatikan sektor pertanian dengan memberikan bantuan seperti hand traktor kepada setiap kelompok agar petani dapat mengelola lahan pertanian secara teratur.
Ia sangat memahami bahwa setiap lahan pertanian yang dibuka maka akan disediakan sumur bor agar petani tidak kesulitan ketika merawat tanaman pertanian. Aleks Rangga Pija berjanji bahwa program yang ia miliki akan memberikan dampak multi efek kepada kehidupan masyarakat SBD.
Pertanian, peternakan, pariwisata, perikanan, kelautan, ekonomi kerakyatan dan UMKM akan menjadi skala prioritas bagi Aleks Rangga Pija apabila didukung oleh masyarakat SBD. Bahkan program pendidikan akan jauh lebih diperhatikan mengingat dia sendiri merupakan seorang pendidik.
“Program ini tentu akan berhasil apabila mendapatkan dukungan dari partai politik dan seluruh elemen masyarakat Sumba Barat Daya, bahwa untuk bisa maju sebagai bakal calon bupati Sumba Barat Daya, dibutuhkan partai politik, saya yakin bahwa partai politik memiliki tujuan yang sama yaitu menyejahterakan seluruh masyakat” Ujar Aleks Rangga Pija.
Bicara Politik
Aleks Rangga Pija saat mendaftar di sekretariat PAN SBD mengaku sudah mulai banyak kampanye hitam yang menyerang kandidat bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati SBD. Ia berharap agar masyarakat SBD menciptakan pesta demokrasi yang damai dan penuh dengan suasana kekeluargaan.
Ia juga menolak politik sara yang senantiasa mengedepan politik identitas berdasarkan suku dan agama. Aleks Rangga Pija mengaku bahwa siapa pun yang ingin menjadi pemimpin di daerah ini apabila memiliki tujuan yang mulia maka harus didukung oleh seluruh masyarakat SBD. Ia meminta masyarakat SBD agar berhenti melakukan kampanye hitam di media sosial. Apalagi menjelekkan program bupati terdahulu dan bupati yang sedang memimpin saat ini.
“saya sangat tidak menyukai politik saling menyerang dan menjelekkan program para bupati terdahulu, bahwa apa yang telah dibuatkan oleh bupati terdahulu dan yang sedang memimpin saat ini semuanya baik, kita hanya perlu mengevaluasi mana program yang dilanjutkan dan mana program yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat Sumba Barat Daya” Ujar Aleks Rangga Pija.
Ia menanggapi program Bupati MDT-DT yang lebih mengutamakan pertanian dengan program revolusi pertanian. Baginya program MDT terbilang berhasil dan telah memberikan dampak bagi masyarakat SBD. Ia juga merespon program 7 Jembatan Emas bupati Kornelius Kodi Mete, menurutnya semua program yang dilakukan bangus hanya apakah perlu dilanjutkan atau dievaluasi tergantung kebutuhan masyarakat SBD.
“Program para bupati sudah baik karena sudah ada bukti yang dilakukan baik MDT maupun dokter Kornelius Kodi Mete, kita yang lain belum berbuat karena baru mau mencalonkan diri sehingga bagi saya lebih baik kita apresiasi program bupati terdahulu tanpa menghina atau menjelekkan” imbuh nya.
Kendatipun demikian Aleks Rangga Pija mengaku bahwa program yang ia tawarkan nanti akan beraloborasi dengan program-program bupati terdahulu seperti revolusi pertanian, desa bercahaya, dan desa sehat. Namun ia menambahkan satu program nantinya yaitu program desa beriman. Ia ingin melibatkan para tokoh agama agar bersama-sama membantu mengawal dan mengarahkan dana desa demi pembangunan masyarakat SBD yang lebih sejahtera.
“Saya secara pribadi akan menambahkan program desa beriman agar para Pastor, Pendeta, Guru Agama dan Guru Injil dapat membantu mengawal seluruh program pemerintah termasuk pemanfaatan dana desa” tegasnya.
Tidak ada komentar