Apakah Wilayah Kodi Memanfaatkan Poros Baru Dinilai Sebagai Solusi ?

waktu baca 3 menit
Jumat, 23 Agu 2024 03:33 0 248 FBL

TAMBOLAKA, TIMES Nusa Tenggara Timur| Wilayah Kodi kembali menegaskan posisinya sebagai daerah yang tidak hanya ingin menjadi pendukung, tetapi juga pemimpin dalam kontestasi politik Sumba Barat Daya.

Meskipun saat ini dua kandidat kuat dari Kodi, yaitu Yeremia Tanggu dan Dominggus Alphawan Rangga Kaka, telah maju sebagai calon wakil bupati dalam Pilkada 2024, masyarakat Kodi merasa bahwa masih ada peluang lain untuk mendorong seorang putra daerah mereka sebagai calon bupati.

Selama ini, masyarakat Kodi dikenal konsisten dalam memperjuangkan kadernya untuk duduk di kursi bupati, bukan sekadar sebagai calon wakil bupati. Hal ini didorong oleh keyakinan bahwa wilayah Kodi memiliki potensi dan kapabilitas untuk memimpin Sumba Barat Daya, bukan hanya sebagai pendamping dalam pemerintahan.

Di tengah dinamika politik yang ada, nama Aleks Rangga Pija mulai mencuat sebagai sosok yang layak diusung sebagai calon bupati dari wilayah Kodi. Aleks Rangga Pija, yang saat ini telah mendapatkan dukungan luas dari wilayah Kodi, Wewewa dan Loura, diyakini bisa menjadi figur utama jika poros baru yang didorong oleh partai-partai non-seat terbentuk.

Poros baru ini dianggap sebagai solusi strategis untuk menciptakan dinamika politik yang lebih berimbang dan adil di Sumba Barat Daya.

Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memungkinkan partai non-seat untuk mengusung calon kepala daerah telah membuka jalan bagi kemungkinan terbentuknya poros baru. Partai-partai non-seat di Sumba Barat Daya, seperti PSI, PPP, dan Partai Gelora, memiliki perolehan suara yang cukup untuk mendukung pencalonan Aleks Rangga Pija sebagai bupati, bukan hanya sebagai wakil.

Baca Juga  Aleks Rangga Pija Selalu Menggunakan Baju Safari Berkantong Empat Mirip Prabowo Subianto

Dengan adanya poros baru yang menempatkan Aleks sebagai calon bupati, masyarakat Kodi berharap dapat mengembalikan dominasi politik mereka di Sumba Barat Daya. Selain itu, langkah ini juga akan memberikan pilihan alternatif bagi pemilih yang mungkin merasa jenuh dengan dua pasangan calon yang sudah ada, yaitu Ratu Ngadu Bonnu Wulla-Dominggus Alphawan Rangga Kaka dan Fransiskus Marthin Adi Lalo-Yeremia Tanggu.

Aleks Rangga Pija dinilai sebagai figur yang tidak hanya mampu merepresentasikan aspirasi masyarakat Kodi, tetapi juga memiliki visi yang kuat untuk membawa perubahan bagi seluruh Sumba Barat Daya. Dengan rekam jejaknya di bidang pendidikan dan kepemimpinan yang kuat, Aleks diharapkan bisa menjadi simbol kebangkitan wilayah Kodi dalam panggung politik lokal.

Baca Juga  Ini Jadwal Lengkap Paus Fransiskus Berkunjung ke Indonesia

Poros baru ini, jika terbentuk, tidak hanya akan memperkaya pilihan bagi masyarakat Sumba Barat Daya, tetapi juga menciptakan kompetisi yang lebih sehat dan dinamis dalam Pilkada 2024. Keberhasilan poros ini akan sangat bergantung pada kemampuan partai-partai non-seat untuk bersatu dan mendukung pencalonan Aleks Rangga Pija sebagai bupati, bukan hanya sebagai wakil.

Masyarakat Kodi kini berada di persimpangan penting dalam sejarah politik mereka. Dengan mengusung Aleks sebagai calon bupati, mereka berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dan memastikan bahwa suara mereka didengar dan dihargai dalam proses pengambilan keputusan di Kabupaten Sumba Barat Daya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin redaksi TIMES NTT.

FBL

Pemimpin Redaksi Times Nusa Tenggara Timur

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA