Bildat Thonak Jadi Keynote Spiker dalam Seminar Ilmia Mahasiwa  Permata Lembata

waktu baca 2 menit
Sabtu, 1 Jun 2024 13:38 0 116 FBL

Bhildad juga menyampaikan kritik terhadap kepemimpinan saat ini yang dinilainya kurang kreatif. Menurutnya,bahwa BPS mencatat setiap rumah tangga di NTT membutuhkan dua butir telur setiap hari, namun 99% pasokan telur masih diimpor dari Pulau Jawa.

KUPANG, TIMES Nusa Tenggara Timur | Perhimpunan Mahasiswa Asal Lembata( Permata Kupang), menyelenggarakan seminar Ilmiah dengan tema ‘ Konsolidasi Pikiran untuk Meneropong Pimpinan Lembata yang di Harapkan’.

Seminar ini dibikin bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, bertempat di Aula Kwarda NTT Sabtu 01 Juni 2024 siang.

Praktisi Hukum Bildat T.M Thonak S. H, yang juga Bakal Calon Walikota Kupang, hadir sebagai Key Note Spiker dalam seminar Ilmiah itu.

Pada kegiatan yang sama juga dihadirkan   Pembicara Kompeten dari semua kalangan secara Panel, di antara nya Orang tua Lembata Gabriel Suku Kotan S.H, MH. Msi.  Unsur Pemuda, Bedi Roma, unsur Politisi Gusti Brawon, Amirullah Datuk dari unsur Akademik.

Kegiatan ini merupakan Rangakaian dari kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru  Perhimpunan Mahasiwa Asal Lembata( Permata Kupang) Perode 2024/2025.dari tanggal 30 Mei – 01 Juni 2024.

Baca Juga  Ndara Tanggu Kaha Janji Perhatikan Harga Jambu Mente

Dalam sambutannya, Ketua Permata Kupang Lukas Laga Pureklolon, menyatakan bahwa tujuan dari seminar ini adalah untuk mencari pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi Kabupaten Lembata.

“Dengan diskusi ilmiah ini, kami berharap dapat membuka pikiran kita semua untuk menentukan pemimpin yang mampu membawa Lembata ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Sementara itu, Praktisi Hukum dan bakal calon Walikota Kupang, Bildat T.M Thonak S.H., dalam paparannya, mengucapkan terima kasih kepada pemuda Lembata atas undangan sebagai narasumber.

Baca Juga  Dibantu Johni Asadoma, Nono Bocah Jenius Asal Amarasi Silaturahmi        

Bhildad juga menyampaikan kritik terhadap kepemimpinan saat ini yang dinilainya kurang kreatif. Menurutnya,bahwa BPS mencatat setiap rumah tangga di NTT membutuhkan dua butir telur setiap hari, namun 99% pasokan telur masih diimpor dari Pulau Jawa.

Untuk itu bildad menekankan pentingnya pemimpin yang mampu melihat dan memanfaatkan potensi daerah untuk memenuhi kebutuhan lokal seperti telur yang harus bisa dikembangkan disetiap wilayah.

“Memilih pemimpin yang  tidak kreatif hanya akan menyulitkan rakyat di masa depan,Namun harus memilih pemimpin yang Kreatif sehingga dapat membangun kabupaten Lembata,” kata Bhildad.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin redaksi TIMES NTT.

FBL

Pemimpin Redaksi Times Nusa Tenggara Timur

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA