Christian Widodo Komit Masalah Sampah di Kota Kupang Bisa Diselesaikan, Begini Alasannya

waktu baca 2 minutes
Rabu, 5 Mar 2025 05:41 0 465 Ronis Natom

Kota Kupang, TIMESNTT.COM-Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo yakin jika masalah penanganan sampah di Kota Kupang bisa diselesaikan.

Hal itu menurut Christian, karena masa kepemimpinannya didukung oleh koalisi yang searah dengan pemerintah pusat.

 

“Saat delapan hari di Magelang saya bertemu Pak Presiden Prabowo di diakhir paparan materinya salah satu fokusnya adalah kota yang bersih,” jelas Christian saat Pidato perdana di Kantor DPRD Kota Kupang, Rabu, 5 Maret 2025.

 

Selain searah dengan pemerintah pusat menurutnya Ketua DPRD Kota Kupang berasal dari Partai Gerindra merupakan partai koalisi.

Baca Juga  Dekat dengan Jokowi, Pengamat Sarankan Masyarakat Kota Kupang Dukung Christian Widodo

 

Selain dukungan politik dan anggaran, menurutnya, penanganan sampah akan diselesaikan karena pihaknya sudah menyiapkan road map penanganan sampah.

 

“Kami sudah punya road map dan masalah penanganan sampah akan tuntas di kecamatan. Nanti di setiap kecamatan tersedia satu tempat pengolahan sampah. Sampah akan diolah menjadi banyak hal berguna. Hanya sebanyak 15 % sampah akan dibuang ke TPA Alak,” ujarnya.

 

Meskipun tidak bisa tuntas di masa 100 hari menurutnya penanganan sampah akan sangat optimal di Tahun 2026 karena anggaran sudah diketuk Tahun 2024 untuk masa 2025.

 

Ajak Semua Pihak Kolaborasi

Wali Kota Christian Widodo mengajak semua elemen untuk sama sama kolaborasi membangun Kota Kupang.

 

Rapat Paripurna Pidato Wali Kota Kupang di Kantor DPRD Kota Kupang (foto:Timesntt).

 

Baca Juga  Aleks Rangga Pija Selalu Menggunakan Baju Safari Berkantong Empat Mirip Prabowo Subianto

“Pesta demokrasi sudah selesai tidak ada lagi tim A dan Tim B semua adalah warga Kota Kupang yang harus kami jalani,” katanya.

 

Saat Rapat Paripurna penyampaian sambutan di DPRD Kota Kupang, Christian membeberkan beberapa visi misinya.

 

“SDM yang berkualitas. Pembangunan Berbasis budaya dan lingkungan. Taman yang bernyawa. Pelatihan UMKM Tata kelola pemerintahan berbasis partisipasi publik,” ujarnya.

 

Semua visi dan misi menurutnya bisa dilakukan jika semua pihak memiliki political Wil dan kerja sama semua pihak semua bisa terwujud.

 

“Kolaborasi tidak mengenal hirarki. Kami tidak bisa berjalan sendirian. Kami butuh bantuan napak mama di lembaga ini. Sebagus apapun program kami jika tidak dimulai dari warga kota kupang maka akan sia sia. Saya ingin mengajak seluruh elemen warga kota kupang untuk mewujudkan visi misi kami,” ujarnya* (Az)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin redaksi TIMES NTT.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA