Soal Koalisi Partai Nasdem Pada Pilkada SBD Tahun 2024

waktu baca 2 menit
Senin, 22 Apr 2024 15:19 1 179 FBL

TIMES Nusa Tenggara Timur| Sekretaris DPD Partai Nasdem Sumba Barat Daya (SBD), Thomas Tanggu Dendo, mengaku pengunduran diri Ratu Wulla Talu (RWT), banyak dipertanyakan oleh masyarakat kabupaten SBD. Menurutnya merupakan hal yang wajar karena masyarakat belum mengetahui bahwa Ratu Wulla Talu dicalonkan sebagai bakal calon Bupati SBD periode 2024-2029.

Thomas Tanggu Dendo optimis pengunduran diri Ratu Wulla Talu untuk maju Pilkada SBD tahun 2024 sudah berdasarkan hasil survei internal partai Nasdem baik dari tingkat DPP, DPW NTT dan DPD SBD. Menurutnya tingkat kepuasaan dan dukungan masyarakat SBD sangat tinggi karena pelayanan publik yang dilakukan oleh Ratu Wulla Talu sebagai anggota DPR RI sangat dirasakan oleh masyarakat SBD.

“berdasarkan hasil survei tingkat electoral dan integritas, Partai Nasdem berkesimpulan ibu Ratu Wulla Talu layak dicalonkan sebagai bakal calon Bupati SBD periode 2024-2029” ujar Thomas Tanggu Dendo, dikediamanya jln Kataparoro.

Baca Juga  Bertugas jadi Waketum DPP, Melki Laka Lena Serahkan SK B1 KWK untuk Cakada Tingkat II se - Indonesia 

Hal ini lantaran, berdasarkan survei internal yang dilakukan partai Nasdem Ratu Wulla Talu mempunyai presentase tertinggi.

Thomas Tanggu Dendo Sekretaris DPD Partai Nasdem Sumba Barat Daya (SBD) Saat memberikan pernyataan pers pendaftaran Ratu Wulla Talu di Partai Demokrat sebagai bakal calon Bupati SBD periode 2024-2029. Foto: TIMES Nusa Tenggara Timur.

“berdasarkan penilaian partai Nasdem terhadap kepuasan masyarakat SBD, maka partai memiliki penilaian bahwa Ratu Wulla Talu layak kita calonkan” tambah anggota DPRD SBD ini.

Perihal koalisi partai politik (Parpol) yang akan mengusung Ratu Wulla Talu, ia mengaku partai Nasdem tengah membangun komunikasi politik dengan partai yang memiliki kursi di DPRD SBD. Partai Nasdem sendiri memiliki lima kursi di legislatif, artinya partai Nasdem membutuhkan 2 kursi lagi agar bisa mencalonkan Ratu Wulla Talu.

Baca Juga  Masyarakat Mulai Berdatangan di Kediaman MDT Menunggu Rombongan Kodi Mete; “Kami Cinta Ibu Ratu dan Pak Angga”

Mundur dari DPR

Ratu Wulla Talu dikabarkan telah mendapatkan persetujuan politik dari ketua umum Partai Nasdem, Surya Paloh untuk mundur dari DPR RI dan dicalonkan sebagai bakal calon Bupati SBD. Bahkan sebelum ditetapkan sebagai anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029, Ratu Wulla Talu langsung menyerahkan surat pengunduran diri untuk maju pada Pilkada SBD tahun 2024.

Alasan penguduran diri Ratu Wulla Talu dipertanyakan oleh elemen masyarakat SBD, ternyata dibalik peristiwa pengunduran diri itu, Ratu Wulla Talu memiliki maksut baik untuk mendekatkan pelayanan publik sebagai bakal calon Bupati SBD periode 2024-2029 dibuktikan dengan pendaftaran dirinya di partai Demokrat SBD.

Ketua DPC Partai Demokrat SBD, Jhon Ngongo Deta saat memberikan pernyataan pers pendaftaran Ratu Wulla Talu sebagai bakal calon Bupati SBD periode 2024-2029. Jhongo Ngongo Deta mengaku telah resmi menerima pendaftaran RWT. Foto: TIMES Nusa Tenggara Timur.

Ketua DPC Partai Demokrat SBD, Jhon Ngongo Deta saat memberikan pernyataan pers pendaftaran Ratu Wulla Talu sebagai bakal calon Bupati SBD periode 2024-2029. Jhongo Ngongo Deta mengaku telah resmi menerima pendaftaran RWT. Foto: TIMES Nusa Tenggara Timur.

“hari ini kami telah resmi menerima pendaftaran ibu Ratu Wulla Talu sebagai bakal calon Bupati SBD periode 2024-2029” ujar Jhon Ngongo Deta, Ketua DPC Demokrat SBD.

 

FBL

Pemimpin Redaksi Times Nusa Tenggara Timur

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Viktor Umbu rato
    6 bulan  lalu

    Benar2 licik dalam berpolitik praktis demi nafsu kekuasaan maka rakyat selalu jadi korban janji ketidakpastian oleh oknum yang tidak mempertanggungjawabkan suara rakyat ke Senayan…… apapun alasannya kalau mau niat ya ngkk usah nyaleg lagiaa supaya masyarakat tidak menaruh harapan yang berlebihan kepada anda..kasian rakyat jadi korban transaksi politik bargaining…suara rakyat di dewan di jadikan ladang bisnis untuk meloloskan partai ….

    Balas
LAINNYA