RAIMANUK, TIMES Nusa Tenggara Timur| Calon Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma menggelar kampanye tatap muka terbatas di Desa Mandeu, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Selasa (15/10/2024) siang.
Setelah turun dari mobil, Johni langsung disambut dengan ‘Hase Hawaku’ atau adat istiadat masyarakat setempat, kemudian dikalungi selendang motif Belu.
Turut juga pimpinan parpol koalisi dan tokoh masyarakat setempat seperti Dominikus Nahak, ketua DPD II Pantai Golkar Belu Epi Seran, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Belu Januaria Awalde Berek bersama ketua PAC Partai Gerindra.
Saat berjalan menuju tenda, tempat digelarnya kampanye, Johni dan rombongan disambut dengan alunan lagu ‘Rumah Kita’, lagu yang dipopulerkan oleh Grup Band God Bless.
Membuat suasana kampanye menjadi lebih hidup.
“Pemimpin harus ikut merasakan apa yang dirasakan masyarakat,, kalau rakyatnya sakit, dia juga merasakan sakit, pemimpin itu mau berusaha agar rakyatnya sejahtera,” kata Johni mengawali orasinya.
Menurutnya, ukuran rakyat NTT sejahtera bisa dilihat dari memiliki cukup makanan, cukup pakaian dan memiliki rumah yang layak. Untuk program sehat dan layak, Presiden terpilih Prabowo Subianto akan membangun 2 juta rumah se-Indonesia.
“NTT akan mendapatkan 50an ribu rumah yang akan dibagikan ke seluruh kabupaten dan kota, belum lagi makan siang gratis,” kata Johni disambut tepuk tangan peserta kampanye.
Untuk program makan gratis bergizi akan dikawal penuh oleh Melki-Johni jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur pada 27 November 2024.
“Makan siang gratis bukan hanya persoalan memberikan gizi tambahan, tetapi juga membuat ekonomi masyarakat bertumbuh, semua produk pertanian dan perikanan akan terserap untuk program ini sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Ini yang luar biasa dari program pak Prabowo, ” ujarnya.
Sejumlah program Melki-Johni yang disebutkan seperti pemberdayaan perempuan dan pemuda-pemudi, didorong untuk membuka usaha baru dan diberikan pinjaman lunak dengan bunga rendah dari bank.
Sebagai kader Gerindra, Johni menegaskan bahwa ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto memiliki hubungan emosional dengan masyarakat Belu, terbukti dengan dibangunnya Politeknik Universitas Pertahanan. Johni akan melaporkan kondisi infrastruktur jalan di Belu kepada Prabowo setelah acara pelantikan.
Johni juga menyinggung soal pembangunan infrastruktur pariwisata di Kabupaten Belu untuk meningkatkan kunjungan wisatawan seperti lokasi wisata seperti festival Fulan Rehan, Teluk Gurita, dan air terjun. “Sekali bangun pariwisata, dampaknya begitu besar, ada rumah makan, penginapan, toilet yang bagus, dan UMKM, ” lanjut Johni.
Untuk mewujudkan pembangunan pariwisata seperti itu, pemerintah akan mengundang investor yang nantinya membuat bisnis kuliner, perhotelan dan transportasi menjadi hidup.
Diutus Prabowo Subianto
Kedua DPD II Golkar Belu, Epi Nahak mengatakan Melki-Johni mengedepankan politik riang gembira. “Kita harus santai, biarkan orang lain tegang, kita jangan karena pasti Melki-Johni menang,” kata Epi.
Menurutnya, Melki-Johni diutus langsung oleh Prabowo Subianto hanya hanya keduanya yang membuat perubahan di NTT. “Selain Bapak Melki dan Bapak Johni, tidak ada yang bisa (membuat perubahan),” ujarnya.
Epi mengatakan, Melki-Johni memiliki hubungan langsung ke pemerintah pusat. Karena itu, pada pelantikan presiden dan wakil presiden 20 Oktober, hanya Melki-Johni yang diundang ke Jakarta.
“Yang kita tuntut dari Melki-Johni adalah jalan di sini diaspal, sepakat ya?,” tanya Epi disambut “Sepakat’ oleh masyarakat.
Jadi yang saya ingin sampaikan adalah pilih pemimpin yang kita sudah kenal seperti Pak Melki-Johni, kalau pilih yang tidak kenal, nanti setelah dia terpilih, dia tidak akan datang lihat kita lagi,” tutupnya. (*/gma)
|
Tidak ada komentar