Dituding Meresahkan, Paguyuban Pewarta SBD Datangi Polres Sumba Barat Daya

waktu baca 2 menit
Jumat, 19 Jul 2024 08:13 0 479 FBL

TAMBOLAKA, TIMES Nusa Tenggara Timur| Sejumlah insan pers paguyuban Pewarta Sumba Barat Daya (SBD) Jumat 19 Juli 2024 tadi mendatangi Mapolres SBD.

Kedatangan mereka diterima langsung Kanit SPKT, Iksan dan sejumlah anggota Polres yang bertugas piket.

Kehadiran mereka untuk berkonsultasi dan melaporkan terkait keberadaan oknum yang mengataskannamakan wartawan, JD yang cukup meresahkan.

Kepada wartawan, usai berkonsultasi, wartawan victorynews.id, Frengky Keban mengatakan kalau kehadiran pihaknya untuk berkonsultasi terkait dugaan pencemaran nama baik di media sosial.

“Dugaan itu muncul setelah sebelumnya ada klarifikasi soal kejadian pengrusakkan jalan rabat di Desa Weewula Rabu lalu. Kami hadir untuk membantu meluruskan soal kerja media mengingat salah satu oknum yang mengatasnamakan wartawan disebut pasang badan untuk masalah ini padahal sebagai wartawan tugas kita adalah menulis,” katanya.

Dirinya mengatakan usai klarifikasi tersebut oknum JD kemudian menulis status yang mengarah kepadanya kendati di satu tidak menyebut nama.

Baca Juga  Jurnalis dan Pemimpin Redaksi Floresa Ditangkap, Diintimidasi, dan Dianiaya saat Meliput Aksi Tolak Proyek Geotermal di Poco Leok

“Iya tidak sebut nama tapi dilihat dari rentang waktu itu bertalian sekali apalagi di forum anggota polres sempat menyampaikan ke dia kalau ada wartawan senior di sini,” tambahnya.

Selain itu, katanya kehadiran mereka juga ingin mengadukan oknum yang mengatasnamakan wartawan JD yang selama ini terkesan memaksa sejumlah kasus yang ada di desanya.

Bahkan ketika aduannya itu tidak diterima, dirinya malah membuat siaran langsung untuk menyudutkan institusi mitra media seperti Kepolisian, TNI dan Kejaksaan.

Baca Juga  Oknum Kepala Dinas di Sumba Barat Daya Dituduh Pungut Fee Pencairan Dana Desa, Mengaku Dibeking Oknum Kejaksaan

“Selain institusi tadi. Beberapa dinas dan badan pun diketahui mengalami hal yang sama. Bahkan beberapa mengaku ke kami. Kami tidak mau profesi ini dilecehkan dengan kerja-kerja diluar kode etik. Bagaimana pun sebagai mitra tugas kita hanya menulis bukan memaksa orang untuk mengikuti apa yang jadi keinginan kita. Kami malu sebagai jurnalis ada oknum yang mengatasnamakan wartawan seperti itu,” tambahnya.

Sementara itu, Kanit Tipidter Satreskrim Polres SBD, Bripka Muhammad Nur di kesempatan tersebut memberikan apresiasi terhadap langkah yang diambil para Jurnalis paguyuban Pewarta SBD.

“Terima kasih sudah datang. Kami akan cermati aduan teman-teman,” katanya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin redaksi TIMES NTT.

FBL

Pemimpin Redaksi Times Nusa Tenggara Timur

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA